Moderenisasi dan Kebijakan Keuangan

Terkadang setiap manusia menginginkan keluarga yang penuh dengan kemodern-nan atau kemewahan.Sanggup memenuhi segala kebutuhannya, tak terkecuali keluarga gue sendiri.Di keluarga gue 2 tahun atau 3 tahun yang lalu terjadi moderenisasi di berbagai bidang,Khususnya di bidang kesehatan.Mungkin keluarga gue sangat memperhatikan kesehatan di keluarga gue.

Gue ingat suatu kejadian.Saat itu adek gue sakit kepala,pusing2 gak jelas
"Diooo, ngapa tidur2an terus? pusing? "
" Iya bu,adek sakit"
" Mampuss looo,sakit teruss, makanya makann dulu,jangan kelayapan,jangan gentayangan dulu lah sore ini.. Istirahat! nanti malam langsung ke dokter "
Tanpa basa basi ibu gue langsung ngambil Hp dan nelpon ke nomor 911(itu sih manggil polisi, kirain adek gue perampok apa manggil 911) nelpon ke nmor pak dokter supaya di bokingkan antrean.Ibu gue paling anti yang beginian.

Moderenisasi juga terjadi di air putih. Di rumah,air putih yang digunakan buakn air putih rebusan dari ceret atau lainnya, melainkan dari mesin yang lumayan canggih di bidangnya untuk memfilter air yang belum matang menjadi matang,udah seperti mesin pengubah sesuatu.
Teruss bapak gue.Dia sering banget kalo udah ada yang nawarin barang2 yang emang bermanfaat buat keluarganya, dia langsung membeli tanpa pikir panjang kali ya.Memanggg ada benarnya juga kalo beli barang yang memang membantu.

"Pak ini barang baru lagi ya?"
"Iyalah,barang baru ini,seperti di Tv2 yang biasa kita liat itu"
"yang bisa narik gajah sama kutu ya?"
"Bisa jadi gi,Narik upilmu aja bisa ni!"
"Narik eek dari belakang aja bisa kali ya?"
"Itu kelebihan Penyedot debu kita yang baru ini"

Modernisasi juga pada uang jajan.Duluuu, uang jajan gue pas masih SD hanya 2 ribu atau seribu rupiah.Kebijakan ekonomi yang diterapkan ibu gue pada saat gue SMP hanya naik seribu doang,yaa hanya 3 ribu saja jajan perhari dan itu bertahan hingga gue lulus dari situ.Beranjak SMA,gue terkena dampak kebijakan ekonomi nasional,uang jajan gue naik 2 ribu saja,menjadi 5 ribu per hari.Bayanginn aja ya kalo uang jajan anak2 SMA semuanya 5 ribu.Mereka mungkin akan berhemat dan hanya memebeli permen lolipop atau gorengan saja.Apalagi bagi yang punya pacar,siap2 deh buat Puasa jajan dulu,soalnya uang yg nantinya akan ditabung ini bisa digunakan untuk biaya pacaran selain untuk uang jajan.Akibat pergolakan antara Ibu gue dan adik gue,mungkin bisa2 ada adu jotos.Setelah melewati babak perdebatan,akhirnya dengan rahmat Allah tuhan yang maha esa,maka uang jajan gue naik secara signifikan,menjadi 10 RIBU RUPIAH.Alhamdulillah,uang jajan yang dapat membantu perekonomian gue.Sementara adik gue si Dio sangat bersemangat,uang jajanya sekarang menjadi 5 RIBU RUPIAH.Itu kannn uang jajan gue pada waktu SMA kelas 10.Njirr.. ckckckcck

"Untung2 masih dikasi,lah kalo nggak dikasi gimana?"Tanya ibu gue.
"Tapi kan,tapi kan itu uang jajan yogi pas kelas 10 yang lalu,masa bisa sama sih?" Gumam gue sampe berbuih.
"Jalanin aja dulu dengan uang jajan yang lebih banyak dari Dio,Yogi kan orangnya hemat,kalo Dio dikasi uang sebanyak itu,bisa habis kantong ibu diperasin sama dia terus."jelas ibu.
Mungkin ini sebabnya Si Dio tak diberi uang yang berlebih,cukup 5 ribu saja,CUKUP!!.Namun penyakitnya Si Dio ini sering muncul,ngemil dengan jajan somai atau batagaor,atau juga empek2.

"Ehhh kau dari mana? Makan sajaa teruss,tak lihat kah badan dah kayak Drum minyak pertamina!" 
"Ehhh ndak papa lah,suka hati kamek lah mau jajan kah ape? emang kau yang ngurus badan kayak drum pertamina gini? ndak kan?" Tangkis Dio.
"Tapi kan ndak baik juga kalo jajannn terus, bisaa habis uang ibu.Kalau uang ibu habis,jajan kita nanti apa? Batuu? Daunnn?"
"Pake Eek aja!"
Njirrr gila ni anak mau pakai eeknya untuk jadi uang jajan.

Beberapa problem masalah keluarga terjadi di hampir setiap keluarga di Indonesia.Bagaimana kalo ini terjadi di keluarga muda? bisa2 mereka stress dibuat anak2nya.Bahkan mungkin bisa gangguan jiwa.

Anak Pertama :"Paaa minta uang?"
Anak Kedua    :"Paa minta mainannn?"
Anak Ketiga    :"Paa minta cucu paaa!"

Anak Tetangga :"Paa minta titit paaa!"
Papa              : Heninggg

Contoh diatas bisa2 membuat Papanya gangguan jiwa akibat banyaknya permintaan si anak.Sebagai generasi muda hendaknya mematangkan sikap dan mental kita untuk menghadapi yang beginian.Belajar benar2 hingga ke pendidikan yang tinggi.Dapat pekerjaan Syukuri dulu walaupun upahnya kecil atau pas-pasan.Hargai orang sekitar yang membantu kita,kalau perlu dibalas lah kebaikan mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PDD; Pekerjaan Kompleks yang Tak Relevan Lagi

Apa Itu Open Recruitment?

Mengenal Hujan