Sang Pejuang Perguruan Tinggi : Persiapan Bimbel dan Jatuhnya Waone

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Apa kabar para pembaca ? senang sekali mendengar kalian dalam keadaan sehat wal'afiat yaa..
Alhamdulillah kita khususnya umat Muslim di seluruh Indonesia bisa berjumpa kembali dengan bulan suci Ramadhan 1437 Hijriah , semoga di Ramadhan kali ini kita bisa meningkatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan memperbanyak amalan-amalan wajib maupun sunnah yang dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad SAW.

Alhamdulillah juga gue bisa berkumpul kembali bersama keluarga gue di SIntang setelah berjuang habis-habisan di tanah orang, hehe..
Oke kali ini gue bakalan berbagi pengalaman perjuaangan setelah Luluss MAN Sintang..

Sekitar beberapa jam setelah perpisahan, gue berkemas. Kemas ini ,kemas itu,buku-buku,baju,celana,dan peralatan lainnya gue persiapkan.Tepat pukul 6:30 malam gue dianter sama keluarga ke terminal bis.Gue berangkat bersama teman-teman gue yang lainnya dengan tujuan yg berbeda-beda.Ada yang mau tes di luar kalbar,ada yang mau bimbel*kawansebangkugue*,ada yang cuman daftar dulu di sekolah kedinasan,pokoknya banyak dehh keperluan mereka.

Kalo tujuan gue adalah, Les buat persiapan SBMPTN, yaa walau gue juga berharap lolos di SNMPTN tapi persiapan gue harus lakuin jauh-jauh hari buat antisipasi ketidaklolosan di SNMPTN.
Beberapa hari berlalu, gue dan teman gue mengikuti les bimbingan SBMPTN di salah satu Bimbel ternama.Persiapan ada sekitar 1 bulan lebih gitu.
Lanjutt, pada hari pembagian amplop kelulusan, guee gagal pulangg.Apa sihh sebabnya? pertama, teman gue , dia hampir tak sadarkan diri.Dia teler,gara-gara penyakit mualnya.Pada saat itu gue lagi gak ada di rumah,gue sedang les pada saat itu jadi gue gak tau kondisinya bagaimana.
Untungnya teman gue yang satu lagi, si Ijul, ada di rumah waktu itu,jadi dia yang nanganin teman gue yg teler itu.Akhirnya dibawalah dia ke rumah sakit terdekat.
Gue di jemput les oleh si ijul "Mii,si Waone masuk RS ni, gmna kau pulang?" "aduh gagal pulang nii" 
Mungkin itu faktor pertama,namun faktor kedua inilah yg menentukan gue pulang atau gagal pulang. Gue direkomendasikan keluarga gue buat gagal pulang,untuk menjaga si Waone yang rawat inap di RS.

Kalo boleh gue cerita sedikit, malam pertama gue di RS , gue gak bisa masukk ke dalam ruangan ituu, karena penjaga hanya bisa membawa masuk 2 orang aja, sementara di dalam ruangan itu sudah ada 2 orang bahkan 3 orang.teman gue,Has,mengajak gue masuk ke ruangan itu tanpa ketahuan,nahhh gue dan Has pun berhasil masuk ke dalam ruangan ituu.Masih ada satu orang lagi yang pengen ikutan, si Fah,dia nungguin di parkiran.Gue dengan bergegas keluar dari ruangan itu.Sesampainya gue di parkiran,gue dan fah langsung pergi ke pintu masuk,namun kami dihadang oleh satpam.Dia nanya ke gue,"bukannya adek udah masuk tadi sama si baju kuning,jadi di ruangan nanti ada berapa orang?lah terus kok malah bawa orang baru?" Gue mulai panik, gue buat alasan agar satpam itu mau membiarkan gue lewat "ehmm jadi tiga orang pak yg di dalam ruangan,saya,baju kuning,sama pasien, benar kan pak?" . "dek tunggu sebentar, si ini (Fah) nunggu dulu di sini" Satpam itu mengajak gue ke ruangan si Waone.Betapaa...betapaaa..aaaaaaa(jadi nyanyi dah).Betapa terkejutnya satpam saat dilihat di dalam ruangan ada 3 orang yg jagain 1 pasien...
Akhirnya satpam menyuruh 2 orang keluarga Waone pergi , sementara gue di suruh nunggu dulu, si Has gantian sama si Fah yang ingin menjenguk si Waone

Nah btw, Waone di rawat sekita 3 hari 2 malam,setelah ia keluar dari RS, dia pulang ke Sintang,sementara gue masih di Pontianak melanjutkan les gue yg masih bersisa

Kelanjutannya dapat di lihat di postingan selanjutnya yaaa.
Jangan lupa Komen,Kritik dan Sarannya

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PDD; Pekerjaan Kompleks yang Tak Relevan Lagi

Apa Itu Open Recruitment?

Mengenal Hujan