Cultural Fest UGM 2017

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu

Apa kabar para pembaca? Semoga dalam keadaan sehat wal'afiat Aamiinn

Beberapa hari yang lalu, gue sempat datang ke salah satu event terbesar di UGM. Event itu merupakan event budaya. Event yang dilaksanakan di Graha Sabha Pramana atau GSP (Kepanjangannya benar nggak sih?? Maaf kalau ada kesalahan, hihih) 

Gue dihubungin temen gue siang itu. Dia nyuruh gue buat ke GSP malam nanti, karna pembukaan acaranya pada malam hari. Padahal acara tersebut dimulai dari sore, karena pada saat sorenya diadakan pawai budaya. Namun karena alasan ada rapat dengan Lembaga Eksekutif Mahasiswa atau LEM, gue putuskan buat malamnya aja gue kesana.

Rapat dengan LEM saja sudah memakan waktu sekitar 4 jam, waktu yang lumayan panjang untuk membahas proposal kegiatan. Kalau nggak salah itu rapat terakhir bersama LEM sebelum Verifikasi kegiatan bersama Dewan Perwakilan Mahasiswa atau DPM.

Setelah rapat, gue langsung ke kos, gue gak mandi, langsung ganti baju, cuman parfuman doang, selesai, wkwkwk. 
Kalo nggak salah gue habis maghrib baru berangkat. Setelah maghrib, gue bergegas menuju UGM. Sepanjang jalan, yaa nampak awan-awan seperti mau hujan gitu, namun tidak terjadi hujan sepanjang perjalanan. 

Sesampainya di sana, gue bingung. Gedungnya yang mana cobaa?? Jujur gue baru kali pertama ke GSP. Gue sempat parkir di acara mahasiswanya, awalnya gue kira di situ, sekali lihat-lihat kedepan, kayaknya gue salah deh, wkwkwk. Langsung aja gue ambil motor dan cabut dari situ. Sesampainya di sana,suasana udah ramaii banget dan ada beberpa pertunjukkan. Dan lebih kocaknya lagi, gue salah "MASUK" , namun tetap berada di tempat yang benar. 



"Yog, udah ambil kupon belum??"
"haa?? emangnya ada kuponnya??"
"Yaa ada lahh, cepetan isi dulu daftar hadirnya, ntar dapat kupon, sana gihh cepat"

Teman gue dari UGM, langsung nyuruh gue ke pintu masuk yang "BENAR". Gue isikan nama dan tanda tangan gue, dan gue diberikan "STICKER" . Gue agak aneh, kok sticker sih, tadi katanya kupon.



"Ayo, ke standku cepat" Stand yang dimaksud itu stand anak-anak Kalimantan Barat, kampung halaman.
"Teruss masukkin ke kotaknyaa" Ohh jadi sticker itu bisa jadi kupon yang dimasukkan ke kotak.
"Kotaknya buat apa sih? kok pake dimasukkin sticker segala? "
"Ohh itu buat pemilihan stand terbaik, hihi"
"hemm begituu "



Rupanya untuk pemilihan Stand terbaik, pantesan aja. Tapi kalaupun gue nggak disuruh sama temen gue, gue tetep milih stand Kalimantan Barat. Jelas lahh, kampung halaman sendiri kok diabaikan, wkwkw.

Setelah itu, gue ditawarin mau nonton dulu atau mutar-mutar. Gue milih mutar-mutar. Sambil gue ambil kamera gue dan sedikit mengambil foto-foto disana. Euforianya begitu riuh. Ramai pengunjung, dan banyak stand-stand yang menarik dari berbagai daerah. 

"Yog, kau mau beli makanan atau minuman ndak?"
"Ndak usah, ndak papa, udah kenyang.."

Selasar sebelah kanan ada stand-stand yang menjual makanan khas daerahnya masing-masing. Stand anak-anak Kalbar menjual Cha Kue,Es tahu, dan masih banyak lagi. Hemm gue gak sempat mau beli, karna gue gak selera waktu itu, wkwk.





Setelah itu, gue sempat berhenti dan bertanya sedikit
"Ehh, cuman kau seorang aja kah yang dari Sintang di Organisasi itu?"
"Iya yog, gak ada kawan jadinya, adanya anak-anak Pontianak aja"
"Terus anak-anak Sintang yang lainnya kemana? Perasaan ada beberapa anak Sintang yang kuliah di sini, seperti (Gue nyebutin nama dan asal sekolahnya) "
"Mungkin mereka ndak aktif di organisasinya, kurang tau juga sih"
"Ini keanggotaanya otomatis kan?"
"Kalo keanggotaanya sih otomatis, namun yaa kita juga harus aktifin."

Dari pertanyaan tersebut, muncul beberapa pendapat , diantaranya adalah
1. Anak-anak Sintang, jelas tidak ada yang aktif di organisasi daerahnya, pada umumnya organisasi Kalimantan Barat-nya.
2. Mereka mungkin banyak kerjaan dan tugas, jadi tidak sempat untuk gabung ke organisasinya.
3. Atau mungkin kurang kesadaran dari diri mereka untuk mau mempromosikan daerahnya sendiri

Padahal kalau gue merasa beruntung bisa masuk ke organisasi kedaerahan, kenapa? karena kita bisa merasa seperti di kampung halaman sendiri, bisa mersakan bahasa daerahnya juga, bisa menanyakan kapan kabar pulang, atau mengerjakan proker-proker yang dapat membantu mengenalkan daerah kita, dan pokoknya banyak keuntungannya deh.

Kok di kampus gue sendiri belum ada ya, atau mungkin gak eksis, atau mungkin belum terbentuk? gue juga bingung.. semoga dalam beberapa tahun kedepan ada organisasi yang menaungi anak-anak Kalimantan Barat di kampus tercinta gue, Aamiiinn, harapan besar ini.





Pagelaran budaya menurut gue, sangat menarik sekali bila diadakan. Apalagi kampus-kampus di Jogja sendiri, banyak mahasiswanya yang berasal dari luar kota jogja sendiri. Dann , jumlahnya bahkan tak sedikit.
Tujuannya juga selain mengenalkan budaya kita, kita dapat saling tukar budaya. Setelah itu mungkin juga kita bisa mendapat kenalan baru, hitung-hitung bila kita ke daerahnya, kita bisa menghubungi teman kita, begitu sih. (Bisa buat modus juga, Upss) 





Setelah menonton pagelaran budaya, gue dan teman-teman pergi makan di sekitaran GSP. Momen-momen seperti inilah yang mungkin bisa menjadi hal-hal kecil luar biasa yang dapat mempererat tali silaturahmi kita antar anak daerah yang sama, jadinya ada waktu berkumpul, berkumpulah..

Yap, mungkin sekian yang dapat gue bagikan kali ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kalian. Yokk perkenalkan daerah kalian. 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PDD; Pekerjaan Kompleks yang Tak Relevan Lagi

Apa Itu Open Recruitment?

Mengenal Hujan