Antara Nilai dan Rasa Kekeluargaan
Assalamua'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Apa kabar para pembaca yang budiman, bagaimana kabarnya di awal 2018 ? semoga dalam keadaan sehat wal'afiat , Aamiinn
Beberapa hari terakhir ini, gue banyak mendapat kabar tentang nilai selama satu semester terakhir ini. Melihat nilainya yang dibuka di suatu website kampus, gue sedikit shock. Nilainya masih terbilang cukup kecil, tapi gue tetap merasa puas dan pengen melakukan perbaikan, berusaha kembali dan berharap nilai ada peningkatan.
Masalah akademik nggak bakalan ada habis-habisnya ketika dibahas ketika melihat nilai yang jelek dan dikaitkan dengan masalah organisasi. Akibat dari organisasi, kadang bisa membuat nilai jeblok. Tapi, gue gak bakalan bahas tentang itu, gue bakalan bahas tentang akademik dan rasa kekeluargaan di angkatan, terutama di kalangan mahasiswa.
Ada yang berpendapat kalau nilai (red:akademik) lebih penting ketimbang organisasi, seingga dengan alasan tersebut, merasa tidak mementingkan masalah lainnya. Terlalu fokus untuk mendapatkan hasil terbaik untuk dirinya sendiri.
Terkadang mendekati ujian, banyak anak-anak yang dirasa cukup baik di bidang pelajaran tertentu lebih fokus untuk belajar sendiri, ketimbang berbagi ilmu yang mereka pelajarin kepada teman-temannya. Gue rasa mereka punya alasan tersendiri untuk tidak mau berbagi atau mengajarin teman-temannya ketika mau ujian. Tapi, mungkin bagi gue sendiri cara pandang mereka rada-rada salah juga.
Dunia kuliah bukan lagi saing-saingan antar teman ketika di SMA. Kuliah sendiri berbeda banget dari zaman sekolah dulu-dulu. Disini, kita dituntut untuk saling berbagi, saling memberi bantuan kepada teman yang membutuhkan, terutama di bidang akademik. Untuk masalah nilainya nanti bagaiamana, itu ditentukan kembali dengan seberapa baikkah kita mengerjakan ujian. Apakah kita serius dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan ujian atau kita tak bersungguh-sungguh dan malah bermain-main, itu semua kembali ke diri kita masing-masing.
Terkadang ada teman yang menurut gue sedikit berpura-pura mengenai bidang akademik. Pada suatu mata kuliah, dia mengatakan bahwa dirinya tidak begitu mengerti akan pelajaran yang diujikan pada saat ada beberapa temannya yang pengen belajar kepadanya. Teman-teman yang mengharapkan bantuannya pun dibuat kecewa.
Seketika itu, pada saat nilai sudah dibagikan, teman yang dirasa jago di suatu mata kuliah tertentu ini, mendapatkan nilai yang maksimal. Bahkan bisa dibilang mendekati maksimal. Melihat hasilnya seperti itu, teman-teman yang pengen belajar dengannya agak sedikit kesal dan jengkel. Pasalnya, dia mengatakan kalau ia tidak terlalu bisa bahkan bisa dibilang "tidak bisa" dalam suatu mata kulaih, namun pada akhirnya ia mendapat nilai yang bisa dibilang cukup maksimal.
Gue paham, kalian pasti punya tujuan tersendiri dalam menanggapi teman-teman kalian yang pengen belajar bersama, namun seendaknya kita harus membantu dan saling berbagi terutama ilmu yang kita dapatkan ketika kuliah. Gue rasa untuk urusan kelulusan kan bergantung ke individu masing-masing, tohh kalaupun bebrbagi ilmu, InsyaaAllah ilmu yang didapat akan bermanfaat untuk dirinya sendiri dan orang lain. Jangan sampai kita pelit akan ilmu. Ingat, Kuliah bukan lagi ajang kejar-kejaran prestasi, tapi tunjukkanlah semaksimal mungkin kalau kita ini cukup bisa dan mampu dalam mewujudkan prestasi dibidang yang kita sukai.
Rasa kekeluargaan kita akan terasah di dunia perkuliahan, dimana yang awalnya kita saling tak kenal, maka akan mengenal dan saling membantu satu sama lain. Dengan begitu, semoga dapat dimudahkan dan dapat berguna untuk kita bersaing di dunia kerja.
Dunia kerja sendiri tidak berkutat pada nilai akademik, namun lebih banyak berkutat di soft skills kita, terutama di kerja tim, jaringan atau relasi, komunikasi antar orang, dan kejujuran serta kedisipinan kita.
Gue juga masih belajar mengasah soft skills di dunia perkuliahan, walau masih banyak yang masih kurang dari diri gue sendiri. Gue berusaha untuk ikutin organisasi, yang menurut gue cukup penting yang nantinya akan memudahkan kita dalam dunia kerja.
Sekali lagi, nilai bukanlah segalanya, walau sekarang orang banyak yang mementingkan nilai ketimbang bagaimana kinerja dan kualitas diri kita sendiri.
Ini hanya pendapat gue, bila ada teman-teman yang berpendapat lain silahkan, bisa juga diutarakan di kolom komentar.
Semoga bermanfaat
Akhir kata
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarkaatuh
Apa kabar para pembaca yang budiman, bagaimana kabarnya di awal 2018 ? semoga dalam keadaan sehat wal'afiat , Aamiinn
Beberapa hari terakhir ini, gue banyak mendapat kabar tentang nilai selama satu semester terakhir ini. Melihat nilainya yang dibuka di suatu website kampus, gue sedikit shock. Nilainya masih terbilang cukup kecil, tapi gue tetap merasa puas dan pengen melakukan perbaikan, berusaha kembali dan berharap nilai ada peningkatan.
Masalah akademik nggak bakalan ada habis-habisnya ketika dibahas ketika melihat nilai yang jelek dan dikaitkan dengan masalah organisasi. Akibat dari organisasi, kadang bisa membuat nilai jeblok. Tapi, gue gak bakalan bahas tentang itu, gue bakalan bahas tentang akademik dan rasa kekeluargaan di angkatan, terutama di kalangan mahasiswa.
Ada yang berpendapat kalau nilai (red:akademik) lebih penting ketimbang organisasi, seingga dengan alasan tersebut, merasa tidak mementingkan masalah lainnya. Terlalu fokus untuk mendapatkan hasil terbaik untuk dirinya sendiri.
sumber : google.com |
Terkadang mendekati ujian, banyak anak-anak yang dirasa cukup baik di bidang pelajaran tertentu lebih fokus untuk belajar sendiri, ketimbang berbagi ilmu yang mereka pelajarin kepada teman-temannya. Gue rasa mereka punya alasan tersendiri untuk tidak mau berbagi atau mengajarin teman-temannya ketika mau ujian. Tapi, mungkin bagi gue sendiri cara pandang mereka rada-rada salah juga.
Dunia kuliah bukan lagi saing-saingan antar teman ketika di SMA. Kuliah sendiri berbeda banget dari zaman sekolah dulu-dulu. Disini, kita dituntut untuk saling berbagi, saling memberi bantuan kepada teman yang membutuhkan, terutama di bidang akademik. Untuk masalah nilainya nanti bagaiamana, itu ditentukan kembali dengan seberapa baikkah kita mengerjakan ujian. Apakah kita serius dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan ujian atau kita tak bersungguh-sungguh dan malah bermain-main, itu semua kembali ke diri kita masing-masing.
Terkadang ada teman yang menurut gue sedikit berpura-pura mengenai bidang akademik. Pada suatu mata kuliah, dia mengatakan bahwa dirinya tidak begitu mengerti akan pelajaran yang diujikan pada saat ada beberapa temannya yang pengen belajar kepadanya. Teman-teman yang mengharapkan bantuannya pun dibuat kecewa.
Seketika itu, pada saat nilai sudah dibagikan, teman yang dirasa jago di suatu mata kuliah tertentu ini, mendapatkan nilai yang maksimal. Bahkan bisa dibilang mendekati maksimal. Melihat hasilnya seperti itu, teman-teman yang pengen belajar dengannya agak sedikit kesal dan jengkel. Pasalnya, dia mengatakan kalau ia tidak terlalu bisa bahkan bisa dibilang "tidak bisa" dalam suatu mata kulaih, namun pada akhirnya ia mendapat nilai yang bisa dibilang cukup maksimal.
Gue paham, kalian pasti punya tujuan tersendiri dalam menanggapi teman-teman kalian yang pengen belajar bersama, namun seendaknya kita harus membantu dan saling berbagi terutama ilmu yang kita dapatkan ketika kuliah. Gue rasa untuk urusan kelulusan kan bergantung ke individu masing-masing, tohh kalaupun bebrbagi ilmu, InsyaaAllah ilmu yang didapat akan bermanfaat untuk dirinya sendiri dan orang lain. Jangan sampai kita pelit akan ilmu. Ingat, Kuliah bukan lagi ajang kejar-kejaran prestasi, tapi tunjukkanlah semaksimal mungkin kalau kita ini cukup bisa dan mampu dalam mewujudkan prestasi dibidang yang kita sukai.
Rasa kekeluargaan kita akan terasah di dunia perkuliahan, dimana yang awalnya kita saling tak kenal, maka akan mengenal dan saling membantu satu sama lain. Dengan begitu, semoga dapat dimudahkan dan dapat berguna untuk kita bersaing di dunia kerja.
Dunia kerja sendiri tidak berkutat pada nilai akademik, namun lebih banyak berkutat di soft skills kita, terutama di kerja tim, jaringan atau relasi, komunikasi antar orang, dan kejujuran serta kedisipinan kita.
sumber : google.com |
Gue juga masih belajar mengasah soft skills di dunia perkuliahan, walau masih banyak yang masih kurang dari diri gue sendiri. Gue berusaha untuk ikutin organisasi, yang menurut gue cukup penting yang nantinya akan memudahkan kita dalam dunia kerja.
Sekali lagi, nilai bukanlah segalanya, walau sekarang orang banyak yang mementingkan nilai ketimbang bagaimana kinerja dan kualitas diri kita sendiri.
Ini hanya pendapat gue, bila ada teman-teman yang berpendapat lain silahkan, bisa juga diutarakan di kolom komentar.
Semoga bermanfaat
Akhir kata
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarkaatuh
Komentar