Amerika Serikat vs Iran; Awal Tahun yang Pelik
Ketegangan Amerika Serikat-Iran merembet dengan saling serang (sumber : https://www.afp.com/) |
Memasuki
tahun 2020, membuka kembali lembaran baru, membuka lagi cerita yang baru. Walau
cerita yang baru telah dibuka, namun cerita manakah yang akan dibuka oleh
dunia? Dunia membuka cerita yang baru dengan dimulainya konflik. Keadaan
internasional diawal tahun dinilai cukup pelik. Ditengah gegap gempita awal
tahun, Presiden Amerika Serikat (AS) malah nguji nyali militer Iran. Pasalnya,
beliau ini menugaskan angkatan militer AS untuk menyerang salah satu Jendral
besar Iran, Jendral Qasem Soleimani (3/1/2020). Jendral Qasem dinilai oleh
pemerintah AS sebagai dalang dari penyerangan kedutaan besar AS di Baghdad,
Irak, beberapa waktu yang lalu. AS mulai berani main-main di timur tengah,
setelah hampir 10 tahunan yang lalu juga pernah menginvansi timur tengah karena
menuding pengembangan senjata nuklir, dan klaim tersebut tidak terbukti.
Presiden
Trump sempat berkilah bahwa menyerang Jendral Qasem itu tidak memulai perang,
namun mencegah perang yang lebih besar lagi. Menurutku, hal tersebut cukup aneh
dan malah memancing Iran serta sekutunya untuk bisa membalaskan dendam atas
kematian Jendral Qasem. Bahkan Rakyat Iran beberapa hari setelah meninggalnya
sang Jendral, berkumpul di pusat kota dan mengibarkan bendera merah tanda
kemarahan dan kesiapan rakyat Iran untuk membalas. Selain Rakyat Iran, Rakyat
AS sendiri malah mengecam tindakan yang dilakukan presidennya sendiri. Survey
dari Reuters yang
dikutip dari Tirto.id yang dirilis
Selasa (7/1/2020) menyebutkan bahwa 53% orang dewasa di AS tidak menyukai
tindakan Trump kepada Iran. Bahkan, hal tersebut melunjak sekitar 95 pada
Desember 2019 yang lalu. Rakyat sendiri sudah tidak ingin berperang, masa
Presidennya ingin mulai perang duluan. Lebih anehnya lagi, keadaan ekonomi dan
investasi di asia diperkirakan naik, seperti harga minyak mentah yang naik
4,5%, kemudian diikuti harga emas dunia naik 2,4%. Bisa jadi dengan adanya
konflik ini, menaikkan keadaan pasar dagang dunia, dan mungkin saja ada
pihak-pihak yang diuntungkan dengan hal tersebut.
Balas-balasan
pun terjadi. Tepatnya pada tanggal 8 Januari 2020, Iran meluncurkan roketnya
dengan sasaran pangakalan militer udara AS di Irak. Iran bahkan akan
menjanjikan yang lebih parah bilamana AS bersihkukuh untuk membalas serangan
tersebut. Iran tidak ingin memulai perang, pernyataan yang sama dengan Presiden
Donal Trump, lewat kementerian luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif,
menegaskan aksi yang dilancarkan tersebut hanya untuk membela diri, bukan untuk
memulai perang. Presiden Trump juga tak ingin membalas serangan tersebut lewat
cara militer, namun dirinya akan lewat jalur ekonomi. Cukup cerdas juga
Presiden Trump, namun sedikit gegabah diawal. Gelagatnya untuk memulai perang
mungkin karena untuk pengalihan isu dirinya akan dimakzulkan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat AS. Bagaimana tidak, seluruh DPR AS menilai Trump
menyalahgunakan kekuasaanya untuk kepentingan dirinya sendiri.
Call
Of Duty Modern Warfare;
Prediksinya Akan Benar?
Siapa yang tak tahu dengan game yang satu ini, seri dari Call Of Duty yang kurasa inilah seri yang paling laris dan paling seru untuk dimainkan. Seri game First Person Shooter ini sangat relate dengan keadaan sekarang. Setting game berlatar di tahun 2013 dengan kondisi timur tengah yang sedang dirundung banyak masalah dan konflik, serta keadaan negara di eropa timur, Rusia yang tengah dirundung konflik karena adanya kelompok radikal yang ingin mengambil alih kekuasaan. Disisi lain, milisi pemberontak yang digaungi oleh Imran Zekhaev tengah memersiapkan pemberontakan di timur tengah dengan membiayai Khaled Al-Assad untuk dapat merebut daerah tersebut. Sudah cukup relate bukan dengan keadaan sekarang? Menurutku begitu. Akhirnya, pecahlah pertempuran di timur tengah dan melibatkan militer AS yang berhadapan dengan milisi pemberontak, kemudian sekutunya AS, Inggris tengah menginvestigasi kelompok radikal di Rusia. Seri game tersebut, berlanjut dengan pecahnya perang dunia ketiga yang dimulai dari serangan mendadak Rusia terhadap AS, dan meluluh lantahkan Gedung Putih. AS kualahan, namun game buatan Amerika harus memenangkan AS, dan huwala, AS menang dengan taktik jitu Capt. Price dari Inggris untuk bisa meredam serangan nuklir Rusia.
Para Gamer pasti sudah paham dengan alur cerita game ini? (Sumber : https://www.gamivo.com) |
Kalau
berbicara game, mungkin itu hanya gambaran dan memungkinkan untuk menjadi
kenyataan sebab dunia saat ini sedang panasnya perseturuan tersebut. Tapi
berbeda di game, kali ini AS duluanlah yang memulai serangannya. Tanpa ada
campur tangan secara “langsung” pihak Rusia, Iran menjadi sasaran empuk AS.
Mungkin, Rusia yang cukup dekat dengan Iran tengah menyiapkan strateginya untuk
mengatisipasi gertakan apa lagi yang mau ditampilkan Trump. Sehingga Presiden
Rusia, Valdimir Putin bertemu dengan sekutu Iran, Suriah di tengah panasnya AS
dan Iran. Memang, militer Rusia banyak membantu Militer Suriah dibawah rezim
Assad yaitu pada perang saudara anatar pemberontak dan militer Suriah. Namun,
kenapa harus ditengah konflik Iran-AS?? Menyusun kekuatan atau taktik lainnya?
Tagar
WorldWar3 menggema di Twitter, banyak
netizen yang juga menyambung-nyambungkan hal tersebut dengan game yang telah
dibahas tadi, ada juga yang jadi bahan lelucon, dan lain sebagainya. Intinya,
netizen mengaggap hal tersbeut hanya lucu-lucuan semata. Tapi tetap ada juga
netizen yang menyikapi hal tersebut dengan bijak, dengan sebuah pencerahan,
apakah memang dunia akan berperang lagi. Kurasa kita lihat saja kedepannya,
apakah ini hanya gertakan sambel dari AS untuk menibgkatkan perdagangan
senjata, dan lain sebagainya. Kemudian, apakah hal yang paling ditakutkan,
yaitu Perang Dunia Ketiga akan pecah dari Timur Tengah, yang mana berdasar pada
video yang tranding di sosial media bahwa perang dunia ketiga akan dimulai dari
timur tengah berdasarkan pengakuan penjelajah waktu dari tahun 2075 kalau tidak
salah. Hanya cocokologi semata, kurasa tidak akan terjadi. Namun tetap waspada
saja.
Disisi
lain, di negeri kita tercinta, juga terjadi ketegangan dengan China.
Selesai
sudah.
Nine Dash Line yang diklaim China adalah Ilegal (Sumber : https://madeandi.com) |
Komentar